Ada Rindu || Kopi dan Ubi Masakan Mama

Yah...dikala jenuh kopi menjadi pilihan, tapi bukan sebagai pelarian. Apalagi, kalau Anda sedang di Manggarai, kopi Manggarai selalu memberi inspirasi.Tentu ini khusus untuk yang suka kopi saja.

Kopi selalu mempunyai cerita, apalagi sedang duduk di kursi, depan mata ada labtop, disamping lebtob ada beberapa buku. Artinya disaat itu, sedang ingin menulis sesuatu. Asap kopi seakan menggetarkan urat syaraf, hingga jemari menari bebas diatas keyboard labtob. Menari bermusikan akal yang telah terurai menjadi gagasan.

Waohhh... menarik bukan..yah, kopi saja.

Kopi dan Ubi: Rindu Di Rantau

Lain halnya lagi, kalau ngopi di rumah orang tua. Nah ini nih, yang paling dirindukan oleh sesama saya yang perantauan. (Maaf kalau salah)

Suasana rumah, hangat dan nikmatnya kopi buatan mama selalu rindu ingin pulang. Setiap tegukannya selalu membalas rindu.

Ubi hasil masakan orang tua selalu memberikan kesan tersendiri.  Nah,,,,kata kopi saja, tentu hanya untuk minum, tapi lain halnya, kata "kopi Saja" untuk untuk tulisan atau dalam menulis.

Kopi saja,, untuk menulis, tentu ini tindakan menjiplak atau mengambil gagasan orang lain.

Mengambil tulisan orang lain atau "kopi saja" adalah tindakan yang tidak menghargai gagasan orang lain, apalagi nama penulisnya tidak disertakan dalam artikel yang sedang ditulis.

Kopi Saja, juga sebagai tindakan tidak menghargai otak sendiri, dan melemahkan gagasan sendiri. Apalagi kita masih belajar.

(FH)