LETANGMEDIA

Toga Ini untuk Cinta dan Ketulusanmu

(a)

Toga

entah mengapa warnanya hitam

karena hitam, dilawan dalam perjuangan, mencari terang

hitam adalah kegelapan (gelap) dilawan hingga terang digengam

hitam, alasanku terus melangkah hingga hari ini terpancar sinar kebahagiaan

kegelapan telah kukalahkan, hari ini kuberdiri di sini mengenakan toga ini

[caption id="attachment_469" align="alignnone" width="700"]wisuda_20151013_111507 ilustrasi: http://cdn2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/wisuda[/caption]

awalnya kudiutus untuk mencari terang

kini kukembali diutus membawa terang

 

bekal telah kudapat,

akal telah diasah untuk berpikir  rasional dari berbagi sudut pandang.

sebagaimana toga yang kukenakan hari ini, yang bentuknya seperti persegi (segi lima).

 

(b)

toga ini membuat aku semakin anggun berdiri di sini

toga ini, membuat wajah kedua insan meneteskan air mata

toga ini, membuat kedua insan menatapku dengan senyuman kebahagiaan

toga ini, membuat aku mengerti akan cinta dan ketulusan mereka.

mereka, adalah orang yang tak asing bagiku. Bapa dan mama.

 

hari ini kuberdiri di sini mengenakan toga dan berseragam wisuda

kutatap kedua sosok yang tak pernah menginkar janji

senyuman mereka mengingatkan aku akan liku-likunya perjuangan mereka

pahit manisnya perjalanan perjuanganku

tak terlepas dari kasih sayang kedua insan itu

mereka adalah orang tuaku

 

senyuman mereka membuatku tertegun untuk kesekian kalinya

kembali melihat pedihnya perjuangan mereka

hingga aku dapat mengenakan toga ini

 

ayah dan ibu

hari-harimu amat pelik

membiarkan diri termakan terik

tak peduli hujan yang menusuk sendi hingga menggigil

semuanya menjadi alasanku untuk terus maju menggengam mimpi

 

ketulusanmu

perjuanganmu dari pagi hingga pagi

adalah alasan toga ini

Terkait: Ibu. Kasihmu Tapal Batas

(c)

Ayah dan ibu

hari ini kutersenyum oleh senyumanmu

air mataku seakan mengalir dengan cepat

aaat kembali kumerenungkan cinta dan kasihmu yang tanpa batas

 

aku yang hari ini dengan gagah mengenakan toga

aku yang hari ini dilantik menjadi sarjana

aku yang hari ini resmi diutus untuk kembali menabur benih

aku yang hari ini dilepaskan di tengah dunia,

mengabdi demi menjawab amanat Negara.

aku yang hari ini kembali menjawab harapan orang tua

 

bapa dan mama maafkanlah anakmu

mungkin ada bara api yang keluar dari lidahku

mungkin mataku tetertup melihat pedihnya perjuanganmu

 

bapa dan mama aku tahu, di hatimu tak ada arang

hatimu bagai salju yang selalu menghadirkan kelembutan dalam kiprahku

hatimu bagi air yang selalu mengalirkan kesegaran, di kala aku lemah

hatimu bagai air yang pandai mencari cela untuk membahagiakan buah hatimu

 

walau ragamu yang dulu tegar, kini mulai membungkuk

rambutmu yang dulu hitam, kini mulai memutih

kulitmu yang dulu kencang, kini mulai keriput

namun kasihmu tak kunjung pupus, hingga kini kumerasakan itu

Terkait: Waktu: Hening Sepi

(d)

bapa dan mama sajak-sajakku tak cukup, lagi tak pantas untuk jasamu

penaku tak layak menulis di atas keringatmu

kataku tak selaras dengan caramu membahagiakanku

karena aku tahu, menjadi sarjana ada ladangnya untuk memetik

namun tak ada tempat formal untuk belajar menjadi orang tua

yang pandai melukis kasih untuk buah hatinya

bapa dan mama, sapamu dalam lapar,

senyumanmu dalam kepedihan,

cakapmu dalam keletihan

membingkai seluruh perjalanan kisahku

semuanya bagai air yang mengalirkan keteduhan dalam dengarku

bagai salju yang amat lembut di setiap sudut ceritaku

 

bapa dan mama

kutersenyum, oleh senyumanmu

air mataku saat ini adalah air mata kebahagiaan

 

toga ini kusembahkah untukmu, ayah dan ibu

terima kasih ayah dan ibu

terima kasih almamaterku.***

 

by: FH/rojoklodok.wordpress.com

Sudah dipublikasikan pada laman: https://www.florespost.co/2017/10/01/puisi-toga-ini-untuk-cintamu
Toga Ini untuk Cinta dan Ketulusanmu Toga Ini untuk Cinta dan Ketulusanmu Reviewed by www.surya.com on Oktober 21, 2017 Rating: 5

4 komentar:

VIEW

Diberdayakan oleh Blogger.