LETANGMEDIA

Jatung Pisang dan semangat Obsequium

“Ketaatan menghargai warisan budaya, menghargai yang lain karena satu alasan, bahwa manusia diciptakan Oleh Pencipta. Pencipta adalah pokok kehidupan. Sebagaimana pokok muku taat pada pokoknya, yakni pu’u muku”


MEDIAFELIKSPEDIA.COM-Jantung Pisang (orang Manggarai biasa menyebutnya Posok muku) adalah pemberi tanda yang menunjukkan bahwa, pohon Pisang tesebut sudah saatnya membuah. Selain itu, posok muku sebagai pelindung bagi calon buah pisang, yang semula terbungkus dalam jantung pisang, sekaligus pembuka jalan bagi tandan pisang, serta siap menjaga sisir pisang yang baru terbentuk. Posok muku beranda diujung tandan dan tidak bertahan lama, bila dibandingkan dengan buah pisang. Posok muku tersebut akan jatuh dengan sendirinya saat setelah waktunya selesai untuk mengeluarkan atau membentuk sisir-sisir pisang.
  Ilustrasi[/caption]

Melihat model dan proses pembentukannya sangat menarik untuk diadaptasikan dalam kehidupan manusia. Karena itu uraian singkat ini, mencoba untuk me-filosofikan jantung pisang untuk mengusung komunio sosial yang harmonis.

Posisi dan proses yang alami pada jantung pisang selalu menjulur ke bawah (ke tanah) adalah seolah olah berterimakasih dan menatap sumbernya Puu muku sebagai sumber asalnya. Karena itu, posok muku “tunduk” kepada puu muku. Hal ini, menungkapkan rasa terimakasih posok muku atas kesetiaan dan ketaatan pu’u muku yang telah membawa dan membentuknya hingga sampai seperti ini (berbuah). Hal seperti inilah yang mendorong penulis untuk melihat dan mendalami posok muku , sebagai salah satu prinsip dalam menggagas sikap ketaatan dan kesetian yang total terhadap nilai-nilai budaya yang sudah mengakar dalam kehidupan Manggarai, inspirasi terimakasih dan sikap berbakti, serta beradab terhadap orang-orang yang sudah berjasa, dan kepada orang-orang yang sudah membentuk dan mendidik kita sampai pada tahap ini.


BACA JUGA
  1. GUA PONGKOR POLO: REKOMENDASI BAGI ANDA YANG SUKA TRAVELING
  2. KERESAHAN MEMPERSATUKAN BERHARAP TIDAK MENJADI URUTAN PERTAMA

Filosofi posok muku mengingatkan kita akan asal dan tujuan hidup, yakni: pertama, kesejahteraan dan keharmonisan. Hidup mempuanyai asal, yakni Allah. Allah, memberikan kita yang lain (Orang tua, keluarga, sahabat/teman) sebagai patner dalam mengembanhkan potensi yang dimiliki, yang pada gilirannya kita berusaha untuk mencapai tujuan itu, yakni kesejahteraan, dan keharmonisan dengan ketersediaan ruang bagi diri dan orang lain dalam mengembangkan segala potensi hidup.

Kedua, Pu’u muku adalah sumber atau pokok dari posok. Posok muku mentaati dan mengakui itu serta dihayati secara nyata dalam bentuknya. Dan Yesus adalah pokok iman dan sumber keselamatan bagi orang katolik, kepercayaan dan ketaatan harus menjadi kenyataan dalam setiap sikap, tindakan, dan keputusan. Hal itu sebagai sikap iman, yang nyata, sebagai konsekuensi logis dari iman. Yesus adalah pokok Iman, karena itu semua orang yang sudah dipermandikan sudah menjadi hal pasti menjadi ranting-rantinya (Bdk. Yoh. 15.5)

Ketiga, posok muku memberikan makna lain, yakni untuk menigingatkan, menghargai pede agu rene dise tempo (pesan yanh diwariskan). Keempat, filosofi pasok muku mengingatkan setiap pu’u untuk menaati hukum, baik adat, agama, maupun negara. Ketaatan sebagai salah satu kekuatan dalam mencapai diri yang berbudi, sebagaimana yang digambarkan oleh posok muku yang “tunduk” kepada pu’unya.

Pentingnya mendalami filosofi posok muku mengingatkan setiap orang (pu’u) untuk melihat dan merenungkan kembali akan pentingnya hidup dalam komunio. Komunio yang harmonis, dengan melihat dan menghargai yang lain sebagai sesama makhluk bersumber dari Pencipta. Pencipta yang tidak diciptakan, tetapi Pencipta yang menciptakan.

Ketaatan (obsequium) yang digambarkan dalam bentuk posok muku akan membentuk setiap pu’u untuk saling menghargai, saling mendukung dalam usaha mengembangkan diri, negara dan agama. Karena didasarkan pada satu alasan, bahwa manusia berasal dari Pencipta, sebagai Pokok dari kehidupan. Sebagaimana sisir-sisir pisang itu membentuk satu kesatuan yang runtun dan rapih.(TEAM:MEDIAFP)
Jatung Pisang dan semangat Obsequium Jatung Pisang dan semangat Obsequium Reviewed by www.surya.com on Maret 08, 2020 Rating: 5

Tidak ada komentar:

VIEW

Diberdayakan oleh Blogger.