CINTA DI BIBIR PANTAI
rojoklodok.wordpress.com-Di bibir Pantai ini, kumenata hati, bagi dia yang akan segera datang mengunjungi hati, datang dan menetap di hati.
Bibir Pantai ini selalu basah. Basah karena selalu dicium oleh sang Ombak. Ombak di Pantai ini, kembali dan datang, hanya untuk mengoleskan bibir Pantai, hingga terlihat menawan. Ombak di Pantai ini, selalu menyapa dengan angin. Hingga nadi memberikan arti, oh ini namanya angin Pantai. Ombak di Pantai ini, memberikan arti akan konsisten. Ombak itu, selalu akhir di Pantai.
Baca: Dari Surat Cinta Ada Cikal Merangkai Kata | Catatan Intip Masa Silam
Ombak yang kembali ke Pantai, seakan tak rela membiarkan Pantai bibir kering. Walau hanya semenit. Ombak, seakan berkata: trimakasih untukmu ombak, yang selalu mengoleskan ciumanmu di bibirku. Trimakasih ombak, karenamu aku merasa berarti, merasa dimiliki, merasa selalu disapa, dan merasa berharga. Ombak, tentu engkau tak tega, melihatku sendiri, kering tak berarti. Ombak, engkaulah kosmetik yang selalu membasahi bibirku. Mungkin engkau sedikit kecewa, tentang penampilanku yang sedikit diapiti oleh bedak-bedak bekas yang tak berarti. Aku juga bingung, mengapa bedak-bedak itu ditempatkan dibibirku.
Baca Juga: Sastra: Sosok Pembawa Rindu
Ombak tentu engkau tak kemana, selain membasahi bibirku. Walau aku sedikit kacau, engkau selalu menyapaku dengan iklas. Walau bibirku berantakan, engkau tetap setia mendatangiku.
Ombak dipantai ini, memastikan, tak ada lagi tempat untuk berakhir, selain di Pantai. Ombak tak akan kemana, selain menepi dibibir Pantai. Oleh ombak yang membasahi bibirmu.
Cinta di bibir Pantai, karena ombak selalu menepi. Cinta dibibir Pantai membawa arti, akan tempatnya ombak menepi. Ombak menepi, hati meneliti. Ombak menepi, hati berjanji, untuk selalu menepi kepada hati yang telah menghiasi hati. Ombak menepi, membuat hati untuk berhenti pada orang telah dipilih. Orang yang telah dipilih, adalah Pantai sebagai
tempat menepinya hati. (FH//rojoklodok.wordpress.com)
Pantai Cepi Watu, 27/06/2018
rojoklodok.wordpress.com-Di bibir Pantai ini, kumenata hati, bagi dia yang akan segera datang mengunjungi hati, datang dan menetap di hati.

Bibir Pantai ini selalu basah. Basah karena selalu dicium oleh sang Ombak. Ombak di Pantai ini, kembali dan datang, hanya untuk mengoleskan bibir Pantai, hingga terlihat menawan. Ombak di Pantai ini, selalu menyapa dengan angin. Hingga nadi memberikan arti, oh ini namanya angin Pantai. Ombak di Pantai ini, memberikan arti akan konsisten. Ombak itu, selalu akhir di Pantai.
Baca: Dari Surat Cinta Ada Cikal Merangkai Kata | Catatan Intip Masa Silam
Ombak yang kembali ke Pantai, seakan tak rela membiarkan Pantai bibir kering. Walau hanya semenit. Ombak, seakan berkata: trimakasih untukmu ombak, yang selalu mengoleskan ciumanmu di bibirku. Trimakasih ombak, karenamu aku merasa berarti, merasa dimiliki, merasa selalu disapa, dan merasa berharga. Ombak, tentu engkau tak tega, melihatku sendiri, kering tak berarti. Ombak, engkaulah kosmetik yang selalu membasahi bibirku. Mungkin engkau sedikit kecewa, tentang penampilanku yang sedikit diapiti oleh bedak-bedak bekas yang tak berarti. Aku juga bingung, mengapa bedak-bedak itu ditempatkan dibibirku.
Baca Juga: Sastra: Sosok Pembawa Rindu
Ombak tentu engkau tak kemana, selain membasahi bibirku. Walau aku sedikit kacau, engkau selalu menyapaku dengan iklas. Walau bibirku berantakan, engkau tetap setia mendatangiku.
Ombak dipantai ini, memastikan, tak ada lagi tempat untuk berakhir, selain di Pantai. Ombak tak akan kemana, selain menepi dibibir Pantai. Oleh ombak yang membasahi bibirmu.
Cinta di bibir Pantai, karena ombak selalu menepi. Cinta dibibir Pantai membawa arti, akan tempatnya ombak menepi. Ombak menepi, hati meneliti. Ombak menepi, hati berjanji, untuk selalu menepi kepada hati yang telah menghiasi hati. Ombak menepi, membuat hati untuk berhenti pada orang telah dipilih. Orang yang telah dipilih, adalah Pantai sebagai
tempat menepinya hati. (FH//rojoklodok.wordpress.com)

Pantai Cepi Watu, 27/06/2018

CINTA DI BIBIR PANTAI
Reviewed by www.surya.com
on
Desember 05, 2017
Rating:
[…] Baca Juga: CINTA DI BIBIR PANTAI […]
BalasHapus[…] Baca Juga: CINTA DI BIBIR PANTAI […]
BalasHapus