


Triknya mentari membelai para penonton yang hadir dalam pementasan berbagai macam tarian yang dibawakan oleh siswa-siswi dari setiap sekolah se-Kecamatan Mbeliling, mulai dari tingkat pendidikan anak usia dini, sampai pada Seokolah Tingkat Menengah Atas.

Para tetua adat, tokoh pendidikan, tokoh agama, tokoh kesehatan, tokoh pemerintah dan masyarakat, serta tamu undangan turut menyaksikan penampilan para siswa-siswa tersebut melalui tarian adat yang mereka tampilkan setelah pelaksanaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 2017.

Bahkan mahasiswa STKIP Santu Paulus Ruteng yang saat itu sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di kecamatan Mbeliling turut mengambil bagian dalam memeriah HUT RI Ke 72, mereka adalah peserta KKN di desa Kempo, kecamatan Mbeliling.
[caption id="attachment_511" align="alignnone" width="5184"]

Eloknya penampilan para penari tersebut membawa penonton larut dalam triknya mentari kala itu, hembusan undara segar membawa semua yang hadir untuk memberikan tepukan tangan kepada setiap peserta yang tampil.

Pementasan berbagai tarian itu mewarnai peringakatan HUT RI ke 72 tingkat kecamatan Mbelilinng yang dilaksanakan di Rekas, desa Kempo, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat, Propinsi Nusa Tenggara Timur.
Gemuruh tepukan tangan para penonton saat penari caci yang diiringi gong dan gendang memasuki tempat pementasan

Suasana sentak kaku, terdiam dan sepih saat para penari caci secara bergilir mengayunkan koret untuk memukul lawan sebagai aksi puncak tarian caci tersebut.
BACA: Menggagas Bengkel Budaya

Tarian caci, tarian tiba meka, tarian pu'a kopi, tarian teter mawo (woja) dan masih banyak lagi tarian lainnya.

Riuh tepukan tangan menyambut setiap peserta dari setiap sekolah yang akan mengisi acara setelah pelaksanaan upacara pengibaran bendera yang dipimpin oleh Frans Selatan, camat Mbeleliling.

Dari setiap tarian yang ditampilkan, selalu memerhatikan nilai-nilai khasnya. Nilai-nilai tersebutlah yang akan diwariskan kepada generasi. Kata seorang guru yang namanya enggan disebukan saat sedang mendampingi siswa-siswinya (17/08/2017).
Penampilan setiap peserta tarian dari setiap sekolah mengundang kesetian para penontong di bawah triknya mentari. Penampilan mereka patut diacungkan jempol. Gerak mereka mengundang setiap akal untuk menginterprestasi setiap tarian yang ditampilkan. Tidak hanya itu, busana yang mereka kenakan adalah bukti akan kekayaan budaya Manggarai yang harus diwariskan.


Kesempatan mementaskan beberapa tarian adat adalah salah satu upaya untuk mewariskan nilai-nilai kebudayaan kepada generasi sebagai kekayaan Manggarai, yang sekaligus menanamkan nilai-nilai karakter kepada anak bangsa. Kata Camat Mbeliling (17/08/2017).

Mengingat wilayah Manggarai Barat yang sangat strategis dalam pengembangan pariwisata, maka pementasan bebagai tarian budaya sebagai promosi kekayaan budaya Manggarai.

















Kec.Mbeliling: Aneka Tarian Dipentaskan cara Mewariskan Budaya
Reviewed by www.surya.com
on
Oktober 16, 2017
Rating:
[…] BACA: Kec.Mbeliling: Aneka Tarian Dipentaskan cara Mewariskan Budaya […]
BalasHapus[…] Terkait: Kec.Mbeliling: Aneka Tarian Dipentaskan cara Mewariskan Budaya […]
BalasHapus[…] Terkai: Kec.Mbeliling: Aneka Tarian Dipentaskan cara Mewariskan Budaya […]
BalasHapus[…] Terkait: Kec.Mbeliling: Aneka Tarian Dipentaskan cara Mewariskan Budaya […]
BalasHapus[…] Bacar: Kec.Mbeliling: Aneka Tarian Dipentaskan cara Mewariskan Budaya […]
BalasHapus[…] Terkait: Kec.Mbeliling: Aneka Tarian Dipentaskan cara Mewariskan Budaya […]
BalasHapus[…] Terkai: Kec.Mbeliling: Aneka Tarian Dipentaskan cara Mewariskan Budaya […]
BalasHapus[…] BACA: Kec.Mbeliling: Aneka Tarian Dipentaskan cara Mewariskan Budaya […]
BalasHapus[…] Terkait: Kec.Mbeliling: Aneka Tarian Dipentaskan cara Mewariskan Budaya […]
BalasHapus[…] Terkait: Kec.Mbeliling: Aneka Tarian Dipentaskan cara Mewariskan Budaya […]
BalasHapus