Bisakah engkau sedikit berputar mundur
Walau sebentar untukku,
Menuliskan kertas kosong yang tak sempat kuisi
[caption id="attachment_444" align="alignnone" width="1300"]
ilustrasi: https://thumbs.dreamstime.com[/caption]
Waktu
Dalam sadar kusapa masa laluku
Masa yang dibiarkan kosong tanpa karya
Samar, kosong, antara mungkin dan tak mungkin.
Waktu
Sendainya bisa berbalik, walau sedetik
Akan kuhapuskan bercak-bercak langkah penuh samar.
Seandainya aku yang mengaturmu
Kukembali menghapus air mata dalam cahaya penuh pasti,
untuk terus melangkah dalam terang.
Waktu
Hening sepi membawaku dalam alam pikir
Bergulat dalam tanya
Mengapa aku ada di masa lalu
Mengapa aku harus melewati waktu
Apa mungkin aku hadir untuk melintasi semua kisah
Itulah hidup. Hidup dan kisah yang membawaku di sini dan hari ini.
Waktu
Dalam sadar ku tertegun
Menyapaku dengan hentakan harapan akan semua waktu
Membawaku untuk selalu menuliskan setiap detik yang terus berputar
Menanam penuh harap demi menunai buah yang menyapaku dalam senyum.
Itulah waktu
Waktu adalah lahan karya
Kesempatan adalah kenyataan yang terus menyapa
Keputusan adalah cara insan memaknai setiap jarum jam yang selalu bergerak maju
Terkait: Hati Resah Bukan Pasrah.
Ataukah biarkan jarum kenyataan itu berlalu tanpa aksi
Atau mungkin berpangku tangan dan terus berharap tanpa langkah
Atau terus bermain dengan mimpi untuk menuai tanpa menanam.
Itu tak mungkin. Karya setiap langkah akan membawa setiap insan pada jalur emas.
Waktu, karya, hasil adalah tiga tangkai yang sejoli
Berpikir, rencana, aksi adalah bingkai indah melewati waktu
Setia dalam berpikir, rencana (mimpi, khayalan) tanpa aksi adalah mungkin mengkianati waktu.
Terkait: Ibu. Kasihmu Tapal Batas
Waktu, haruskah aku diam saat setiap mentari berganti dengan rembulan atau bintang.
Jangan!!
by: FH//rojoklodok.wordpress.com
Sudah dipublikasikan di laman: https://www.florespost.co/2017/05/01/
Walau sebentar untukku,
Menuliskan kertas kosong yang tak sempat kuisi
[caption id="attachment_444" align="alignnone" width="1300"]

Waktu
Dalam sadar kusapa masa laluku
Masa yang dibiarkan kosong tanpa karya
Samar, kosong, antara mungkin dan tak mungkin.
Waktu
Sendainya bisa berbalik, walau sedetik
Akan kuhapuskan bercak-bercak langkah penuh samar.
Seandainya aku yang mengaturmu
Kukembali menghapus air mata dalam cahaya penuh pasti,
untuk terus melangkah dalam terang.
Waktu
Hening sepi membawaku dalam alam pikir
Bergulat dalam tanya
Mengapa aku ada di masa lalu
Mengapa aku harus melewati waktu
Apa mungkin aku hadir untuk melintasi semua kisah
Itulah hidup. Hidup dan kisah yang membawaku di sini dan hari ini.
Waktu
Dalam sadar ku tertegun
Menyapaku dengan hentakan harapan akan semua waktu
Membawaku untuk selalu menuliskan setiap detik yang terus berputar
Menanam penuh harap demi menunai buah yang menyapaku dalam senyum.
Itulah waktu
Waktu adalah lahan karya
Kesempatan adalah kenyataan yang terus menyapa
Keputusan adalah cara insan memaknai setiap jarum jam yang selalu bergerak maju
Terkait: Hati Resah Bukan Pasrah.
Ataukah biarkan jarum kenyataan itu berlalu tanpa aksi
Atau mungkin berpangku tangan dan terus berharap tanpa langkah
Atau terus bermain dengan mimpi untuk menuai tanpa menanam.
Itu tak mungkin. Karya setiap langkah akan membawa setiap insan pada jalur emas.
Waktu, karya, hasil adalah tiga tangkai yang sejoli
Berpikir, rencana, aksi adalah bingkai indah melewati waktu
Setia dalam berpikir, rencana (mimpi, khayalan) tanpa aksi adalah mungkin mengkianati waktu.
Terkait: Ibu. Kasihmu Tapal Batas
Waktu, haruskah aku diam saat setiap mentari berganti dengan rembulan atau bintang.
Jangan!!
by: FH//rojoklodok.wordpress.com
Sudah dipublikasikan di laman: https://www.florespost.co/2017/05/01/

Waktu: Hening Sepi
Reviewed by www.surya.com
on
Oktober 21, 2017
Rating:
[…] Terkait: Waktu: Hening Sepi […]
BalasHapus[…] Baca Juga: Waktu: Hening Sepi […]
BalasHapus