Nadaku Untuk Para Korban Ledakkan Bom

Surabaya menangis. Indonesia beduka.

Tuhan Kuasa, kuatkan yang berduka dan yang terluka

Surabayaa menangis. Pertiwi semakin gigih memegang NKRI

Surabaya terluka, suara negeri teruslah transparan dengan gentar melawan Teroris

Surabaya menangis, suara anak negeri terus meneriakan save NKRI, save Pancasila

[caption width="330"]Sumber gambar: http://aswajamuda.com[/caption]

Untukmu para teroris, entah di mana saja kalian berada, entah apa yang kamu rencanakan, entah apa yang pikirkan tentang keselamatan dan kebebesan. Dari semua yang kamu buat saya semakin bingung apa yang ada dalam otakmu, warna apa otakmu, warna apa darahmu, warna apa tulangmu.

Bila saja warna otak, darah, tulangmu sama dengan saudara/I kami yang meninggal karena ulahmu, sentak saya berpikir ada koslet jaringan di otakmu, yang tidak dapat menghantar rasa prikemanusian dan keadilan pada sel sarafmu. Sel neuron dalam sarafmu sudah dipolusikan.

Melihat kejadian yang telah terjadi, mendengar berita mereka yang meninggal karena bom, saya semakin berpikir, apakah kalian semua yang tersenyum saat ada yang meninggal karena bom, tidak lahir dari sorang ibu, tidak dibesarkan oleh sosok ayah?

Bila kamu semua yang senang mengebom, dan senang melihat seorang ibu menangis dan meratap kesedihan, melihat seorang ayah yang terus meratap kesedihan, melihat seorang istri yang terus menangis karena ditinggalkan suami akibat bom. Saya semakin berpikir teroris itu hanya berbadan manusia, namun tidak ada pikiran dan berperasaan sebagai manusia.

Hatimu (Teroris) sudah membantu, matamu memang sama seperti mata manusia normal, tetapi kamu semua (Teroris) tidak melihat keramahan antar sesama, tidak melihat senyuman antar anak dan orang tua, tidak melihat kekuatan cinta antara suami dan istri.

Bila kamu melihat itu semua, dan tetap terpanggil untuk mengebom, itu sudah yakin kamu memang berbadan manusia, tapi hati tidak.



Saya menuliskan ini, bukan karena marah apalagi benci, tetapi saya merindukan seluruh keluarga yang berkoban karena ulah berutal kalian (Teroris)

Saya menuliskan ini bukan karena benci, tapi karena air mata anak pertiwi yang melihat anak-anak sebagai tunas bangsa ini terlahap ole bom yang kalian ledakkan.

Untukmu para teroris, di manapun kamu berada, mata anak pertiwi yang mencintai Peritiwi terus mencari dan menelisik keberadaan kalian semua.

Sebagai warga negara yang bernaung di bawah Garauda, yang dipersatukan oleh Pancasila terus mendukung: Pemerintah dalam menuntaskan teroris dan memusnakan bibit-bibinya, mendukung pihak kepolisian dan barisan keamanan lainnya dalam menuntaskan pelaku pengebonan dan barisan para teroris

Untuk suadara-dan saudari kami yang menjadi korban, ijinkanlah saya melantunkan doa berikut:

Ya Allah sumber kehidupan dan keadilan serta kedamaian. Berilah kekuatan bagi semua keluarga yang ditinggalkan, berilah kedamaian hati dan ketenangan batin bagi segenap keluarga yang ditinggalkan oleh anggota mereka akibat ledakkan bom.

Ya Tuhan, biarkan kuasamu menemukan kedamaian dari semua persoalan ini, biarkan cintamu semakin banjir dalam setiap hati umat-Mu

Ya Allahku, biarkan kuasamu menguatkan saudara-saudari kami, menguatkan dan memampukan seluruh personil keamanan di Repoblik ini agar tetap kuat dan tangguh.

Amin

NKRI Harga Mati

Feliks Hatam