Jauh
Menjauh
Dijauhi
Kelak tahu, biarkan luka sesaat.
Jangan gunakan luka
Membuka hati orang kedua, ketiga,.dst
Jangan karena luka yang disebabkan orang lain
Lalu kau gunakan yang lain menyembuhkan luka itu
Jangan gunakan yang membuat semuanya tak berguna
Jangan gunakan orang lain, untuk mengisi kekosongan hati, jangan sampai hati terus merasa sakit. Gunakalah Yang Kuasa (Tuhan)
[caption width="750"]

Jangan gunakan alasan, diatas alasan
Jangan karena benci, mencari teori untuk dikasihi
Jangan karena semakin cinta
Mencari alasan guna mebuka hati yang lain
Jangan karena menjauh
Terus berlaju mencari alasan untuk didekati
Jangan karena menjauh, yang jauh disalahkan
Gunakanlah bahasa tanya hati sendiri, agar tidak terus menyalahkan yang terus menjauh
Pernahkah aku jujur?
Pernakah aku mengatakan tentang semua langkah yang pernah dilalui?
Pernakah aku mengakatan hal yang buruk yang pernah kulalui?
Pernakah aku, walau sekali saja, tidak menuntut jawaban, sebelum hati menjawab pertanyaan sendiri.
Pernakah aku, walau sekali saja, memberikan kesempatan kepada orang lain untuk menjauh karena keegoanku, sebagaimana aku telah menjauh dari orang yang pernah ada bersamaku.
Jangan gunakan duka, untuk melukai yang lain
Jangan gunakan luka, untuk membuka hati yang lain
Jangan gunakan orang lain, untuk mengubah luka yang kian terus bertambah.
Jangan gunakan orang lain, untuk mewujudkan hasrat haram.
Gunakanlah.
Tetesan embun pagi untuk melantunkan syukur
Keteduhan air untuk belajar tenang
Sinar mentari, untuk belajar memahi kegembiraan karena ceria oleh cerah cahaya batin
Sebentar saja memahami gulita, membawa diri memahami akan peliknya gelap, akan sulitnya berada diruang gulita
Gunakan, kekayaan hati demi batih yang tenang. Gunakan saja prinsip kekuatan batin, tanpa memancing yang lain.
Gunakalah ruang batin bersuara pada Yang Kuasa. Kelak semua nyaman, ceriah, cerah, terjawab. (FH)
Catatan penumpas prasangka.Ruteng, 10/5/2018
Tidak ada komentar: