LETANGMEDIA

Florianus D. Arifian, M. Pd: Konteks Sebagai Kunci Penyusunan SoalBerbasis Hots






ROJOKLODOK.COM. Labuan Bajo-Kunci dalam menyusun soal HOTS lebih terletak pada pemberian konteks yang mendorong siswa untuk mengalihterapkan pengetahuan tekstual yang telah dikuasainya pada situasi baru. Kontek dapat menantang siswa untuk menghubungkan, menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan sesuatu berdasarkan pengetahuan tekstual yang telah didapatnya.      




  Soal-soal yang menyasar HOTS (high order thinking skills) siswa sedang menjadi kiblat utama penilaian pembelajaran dalam dunia pendidikan saat ini. Namun, ada pihak yang memiliki persepsi keliru tentang soal tes bernuansa HOTS tersebut. Bagi mereka, soal bernuansa HOTS mestilah soal yang rumusannya panjang-panjang, penuh dengan istilah atau kata asing, penuh dengan angka-angka yang beragam, dan semacamnya. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, mengikuti mispersepsi tersebut, soal berbasis HOTS mestilah soal yang mengandung bacaan yang panjang-panjang dengan kata-kata yang sukar. Mispersepsi semacam itu menggenangi pikiran para guru. Mispersepsi itu juga makin kuat ketika guru hanya membeo pada soal-soal yang telah disusun dalam buku bank soal yang datang dari Luar ketika menyusun soal untuk mengetes kemampuan siswanya.




Baca Juga; Gerakan Literasi Sebagai Peralihan Dari Belajar Membaca Ke Membaca Untuk Belajar




Hal tersebut disampaikan oleh Florianus Dus Arifian, M. Pd., Dosen STKIP Santu Paulus Ruteng, ketika mendampingi para guru SD se-Kabupaten Manggarai Barat dalam kegiatan membedah kisi-kisi USBN mata pelajaran Bahasa Indonesia SD tahun ajaran 2018/2019.









Kegiatan yang dilakasanakan  selama lima hari tersebut, yakni dari tanggal 26 Februari 2019—2 Maret 2019, di SDK Wae Medu, Labuan Bajo, diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Manggarai Barat dengan menghadirkan para guru SD dengan sistem perwakilan dari setiap kecamatan per mata pelajaran di SD.




"kunci untuk menyusun soal HOTS lebih terletak pada pemberian konteks yang mendorong siswa untuk mengalihterapkan pengetahuan tekstual yang telah dikuasainya pada situasi baru. Tanpa pemberian konteks, soal tes tidak dapat mengukur kemampuan berpikir tinggi siswa betapapun rumusan soalnya panjang-panjang dengan kata-kata asing. Kontekslah yang menantang siswa untuk menghubungkan, menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan sesuatu berdasarkan pengetahuan tekstual yang telah didapatnya"   k mengalihterapkan pengetahuan tekstual yang telah dikuasainya pada situasi baru. Tanpa pemberian konteks, soal tes tidak dapat mengukur kemampuan berpikir tinggi siswa betapapun rumusan soalnya panjang-panjang denganata-kata asing. Kontekslah yang menantang siswa untuk menghubungkan, menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan sesuatu berdasarkan pengetahuan tekstual   




Berbeda dengan mispersepsi tersebut, menurut Flori, kunci untuk menyusun soal HOTS lebih terletak pada pemberian konteks yang mendorong siswa untuk mengalihterapkan pengetahuan tekstual yang telah dikuasainya pada situasi baru. Tanpa pemberian konteks, soal tes tidak dapat mengukur kemampuan berpikir tinggi siswa betapapun rumusan soalnya panjang-panjang dengan kata-kata asing. Kontekslah yang menantang siswa untuk menghubungkan, menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan sesuatu berdasarkan pengetahuan tekstual yang telah didapatnya.      




Turut hardir juga dalam kegiatan tersebut dua dosen lain dari STKIP Santu Paulus Ruteng, Mikael Nardi, M. Pd., dan Elisabet I. N. Davidi, M. Pd, selaku narasumber untuk mata pelajaran IPS/PkN dan IPA SD. Para pengawas SD di Manggarai Barat juga turut hadir dalam kegiatan yang menjadi bagian dari persiapan USBN SD itu. (Tem ROJOKLODOK.COM)

Florianus D. Arifian, M. Pd: Konteks Sebagai Kunci Penyusunan SoalBerbasis Hots Florianus D. Arifian, M. Pd: Konteks Sebagai Kunci Penyusunan SoalBerbasis Hots Reviewed by www.surya.com on Maret 04, 2019 Rating: 5

Tidak ada komentar:

VIEW

Diberdayakan oleh Blogger.