LETANGMEDIA

PRAPASKAH: Antara Tepuk Tangan Allah dan Tepuk Tangan Manusia






Umat katolik seluruh dunia telah memasuki masa prapaskah. Masa ini dibuka dengan penerimaan abu. Prapaskah adalah kesempatan istimewa bagi jemaat katolik untuk menyonsong keselamatan universal. Kesematan yang membebaskan oleh bebasnya manusia dari dosa, bebasnya manusia dari hubungan yang retak dengan Allah. Keselamatan itu tidak terjadi begitu saja. Keselamatan itu adalah murni tindakan Allah. Keselamatan yang membebaskan itu tidak terjadi begitu saja dalam kehidupan umat beriman. Rahmat itu akan dialami secara bebas oleh jawaban bebas manusia. Jawaban itu adalah sikap dan tindakan manusia yang sesuai dengan ajaran iman. Oleh karena itu, prapaskah merupakan kesempatan bagi isan beriman mempersiapkan diri menerima (menyongsong) keselamatan.





Kesempatan setiap individu merenungkan dan merefleksikan kembali tentang masa lalu dalam seluruh r uang dan waktu yang dilalui. Keputusan terakhir dari proses ini adalah bertobat. Pertobatan tidak hanya terjadi secara individu (personal) tetapi juga secara sosial. Pertobatan personal adalah tindakan batin dan keputusan bebas setiap individu untuk meninggalkan segala keterpurukan masa lalu, dan atau belajar berubah dari kesalahan masa lampau, sementara pertobatan sosial dimaknai sebagai tindakan kemerdekaan setiap diri untuk mewujudkan nilai-nilai pertobatan dalam kehidupan sehari-hari. Sebab keselamatan Allah tidak haya terjadi secara personal tetapi terselenggara secara koumonio.





Pada masa ini umat katolik diajak untuk
untuk berpuasa. Manusia diajak untuk mengeveluasi diri dan merumuskan langkah
konkrit sebagai akibat dari kemampuan mengenal diri dan tindakkanya,
meminimalisir (meninggalkan) segala tindakan yang merugikan orang lain dan
lingkungan.





Melakukan hal ini adalah keputusan bebas,
bukan karena dipaksa. Pengijil Matius berkata “Apabila kamu berpuasa, janganlah
muram mukamu seperti orang munafik..,Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya”
(Lih. Mat 6:16-17). Aksentuasinya adalah ketika orang-orang melakukan hal yang
baik untuk orang lain dan lingkungan 
untuk mendapatkan pujian, untuk meningkatkan popularitas atau untuk
mendapatkan simpatik sesama. Maka saat itu pula, dia mendapat pujian, dia
mendapat TEPUK TANGAN MANUSIA Sebagai bentuk imbalan dari  apa yang dia lakukan.





Sebaliknya, mengevaluasi diri secara
mendalam di bawah pencarahan Roh Kudus, dan melakukan aksi konkrit sebagai akibat
evaluasi, dengan membangun kembali hubungan yang retak dengan sesama, saling memaafkan
BUKAN Saling memanfaatkan demi membekakkan DOMPET sediri, menegakkan relasi
ekologis dengan semua ciptaan, melayani sesama sebagai manusia. Semua itu
dilakukan dengan kesadaran sendiri, tanpa disadarkan, dilakukan bukan karena
beban tetapi sebagai wujud panggilan manusia itu sendiri yang dipanggil untuk
mengambil bagian dalam karya pelayanan. Melakukan kebaikan, membantu sesama
bukan untuk mendapatkan simpati manusia, sebagai konkrit dari tanggungjawab
manusia yang beriman. Jangan juga setelah membantu atau setelah memberi sumbangan
diceritakan kepada orang lain apa yang telah kami berikan. Karena saat itulah
kita Allah memberikan TEPUKAN TANGAN KEPADA KITA. (BDK. Mat 6:17-18)









Selamat Memasuki MASA PRAPASKAH (Feliks.H)


PRAPASKAH: Antara Tepuk Tangan Allah dan Tepuk Tangan Manusia PRAPASKAH: Antara Tepuk Tangan Allah dan Tepuk Tangan Manusia Reviewed by www.surya.com on Maret 07, 2019 Rating: 5

Tidak ada komentar:

VIEW

Diberdayakan oleh Blogger.