In Love One Glass Coffee

Kopinya manis, Tapi itu bukan Kamu

---

Sayang,,kopinya manis banget. Kamu cocok untuk selalu memberikan aku segelas kopi, selama sang khalik memperkenalkannya.

Ah, gombal lagi. Jawab gadis itu, sambil menatap pria itu dengan senyuman khasnya.

Serius..kok. kata pria berparas itu sambil membalas senyuman gadis berambut lurus itu.

Tah, nana, com inung molor ket kopi hitu. (Dalam hatinya, gadis itu, berkata, terimakasih sayang, engkau selalau membuat aku tersenyum. Sejak fajar menyapa, hingga senja mendekat, aku selalu jatuh cinta padamu, sang penikmat kopiku

[caption id="" width="330"] Ilustrasi: geogle[/caption]

Kwkkwkwkwkwwk, Pria itu tertawa, sambil melihat gadis berbodi atletis itu senyum sendiri.

Woeh,,,mengapa senyum ssndiri? Kata pria itu. Toe manga ta nana, lagi ingat film Dilan 1990. Jawab gadis itu.

Aduh nona eh. Kita juga bisa buat cerita sendiri. Tapi namanya bukan Dilan 1990, tapi KoPI 2012. Kata pria itu sambil menatap pembuat kopi yang paling manis segat itu.

'''' *****

Tapi, masih ada yang lebih manis dari kopi ini. Tidak bisa disamakan, atau disadingkan dengan yang lain. Bagiku, itulah rasa yang tak pernah habis.

Bagiku, itulah kesempurnaan.
Bagiku, itulah kebahagian.
Bagiku, itulah mawar yang tak pernah layu.
Bagiku, itulah mawar yang selalu ada dan hidup di sanubariku.Kopi yang tak pernah habis
Manisnya mengalahkan kopi ini.

Dengan wajah sedikt cemas, gadis itu menjawab. Hem, mulai kole hi nana Gah.

(Dalam.hatinya, bertanya. Siapa yah? Sedikit menyesal. Ternyata dirinya tidak berhasil menjadi sumber manis bagi pria itu. Tapi siapa yah gadis itu. Toe manga jadin Kopi 2012 ho tong gah)

Gadis itupun berani bersuara.

Kalau boleh tahu, itu siapa yah?

Rupanya pria itu, berpura2 tidak mendengarnya. Ia masih setia dengan segalas kopinya.

Gadis itu, bersuara lagi.
Na, siapakah dia yang mengalahkah kopi yang terasa amat manis di bibirmu?

Rupanya, pria itu, memutuskan, untuk, cepat2 menyelesaikan perkara ini.

Dia adalah, pemilik senyum yang membuat sejuta mata memandang penuh harap. Harap untuk dapat memilih dan memiliki pemilik senyum itu.
Saat dia senyum, ketulusan dan kesetiannya terbaca
Gerak dan tutur katanya, selaras dengan senyumnya.
Aku pun bersyukur memilikinya.
Karena senyumannya, mengalahkan apa dan siapapun.
Senyumannya, membahagiakan aku dikala kusedih
Senyumnya, menaburkan sukacita dalam setiap jejakku.
Senyumnya, seakan seperti mentari yang tak pernah terlambat menyinari bumi. Taka pernah terlambat, membahagiakan orang lain.

Tentu semuanya itu, mengalahkan manisnya kopi yang telah kau persembahkan untuk di sore ini. Kata pria itu.

Gadis itu semakin penasaran.
Yah, aku tahu, tapi itu siapa? Tanya gadis itu dengan sejuta gulat dalam hatiinya.

Dia adalah. Gadis yang sedang bertanya kepadaku. Gadis tersenyum.

you are the owner of that beautiful smile dear.