Komodo juga Ingin selalu Merdeka

Indonesia selalu mengenang kemerdekaan setiap tanggal 17 Augustus.

Tahun 2018, secara hukum Indonesia sudah merdeka 73 tahun. Akan tetapi masih banyak kerinduan anak bangsa untuk dimerdekkan.

Keinginan untuk merdeka tidak hanya menjadi kerinduan manusia Indinesia. Sabaliknya seluruh yang ada di alam Indonesia ingin merdeka dari kuasa nafsu manusia, salah satunya satwa langka yang ada di Taman Nasional Komodo.

Satwa langka yang hidup di TNK itu akhir-akhir ini menjadi bahan diskusi di kelompok masyrakat yang peduli pariwisata, lantaran ada usaha pembangunan Hotel, isu privatisasi.

Seiring terkenalnya satwa andemik ini, banyak mata para pemilik harta ingin meraup kekayaan di bumi TNK.

Kita mungkin hanya berpikir tentang keutungan material, tetapi kita tidak pernah berpikir tentang ketenangan iklim yang akan terus mendukung kelangsungan hidup komodo.

Kita hanya berpikir tentang diri kita sendiri, tanpa memikirkan generasi sebagai hak paten kekayaan bumi Manggarai Barat.

Ini adalah salah satu tujuan dari semua pergerakkan yang dilakukan oleh para pemerhati dan yang peduli terhadap pariwisata Mabar.

Mereka berjuang demi generasi, mereka berjuang demi kebertahanan hidup satwa ini. Kita harus dukung.

Kita jangan hanya memikirkan keutungan dan kemewahan hari ini. Mari kita berpikir tetang anak cucu kita.

Karena itu dalam semangat proklamasi mari kita dengunkan dengan penuh semangat dan yakin dalam bersuara, selematkan habitat Komodo.

Dengunkan ini

Kami bersuara Bebaskan Komodo

Kami, masyarkat Manggarai Barat dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya, bebaskan Habitat Komodo dari pengaruh apapun

Hal-hal yang mengenai privatasasi, dan pembangunan apapun di habitat Komodo ditolak dengan tegas sampai kapanpun.

Hal-hal yang mengenai penyelewengan kekuasan dituntaskan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

Labuan Bajo: 10 Augustus 2018

Feliks hatan