LETANGMEDIA

KONDOM Adalah Bagian dari Martabat Manusia

SuaraNusantaraPost.comManusia adalah ciptaan mulia dan istimewa Allah. Keistimewaan manusia sebagai ciptaan yang segambar dengan Allah (Imago Dey) terletak pada akal budi.

[caption width="640"]Ilustrasi: Pikiran rakyat.comIlustrasi: Pikiran rakyat.com[/caption]

Akal budi adalah cahaya yang menerangi seluruh diri dan sumber pertimbagan bagi seluruh sikap kepada yang lain.

Karena manusia adalah makhluk dengan martabat tinggi, harus mengenal yang lain sebagai patner.

Menghargai itu banyak caranya, salah satunya adalah KONtrol DOMong (KONDOM)

==========================================

IM (Inter Mirica) Dekrik tentang upaya-upaya komunikasi sosial menjelaskan bahwa, diantara penemuan-penemuan teknologi yang mengagumkan yang terutama pada zaman sekarang adalah berkat perkenaan Allah yang telah digali oleh kecerdasan manusia dari alam tercipta, yang pada dasarnya penemuan-penemuan itu menyangkut jiwa manusia dan membuka peluang-peluang baru untuk untuk menyalurkan dengan lancar segala macam berita, gagasan dan pedoman-pedoman (IM.1)

Merujuk pada IM telah mengapresiasi kemajuan teknology sebagai bukti tingginya perkambangan akal budi manusia. Kemajuan-kemajuan itu diupayakan untuk mempertegas eksistensi manusia sebagai makhluk berkerja. Yang orientasinya sebagai lahan untuk mewujudkan cinta Allah.

Sementara IM 4, mengajak manusia untuk bersikap bijak dalam mengikuti berbagai kemajuan, lebih khusus kemajuan dibidang komunikasi. Lebih lanjut, Konsili Vatikan dalam dekrit IM menggarisbawahi bahwa suara hati perlu secara terus menerus dibina dalam menghadapi berbagi perdepatan yang sangat sengit saat ini (IM.4). Yah, dapat dikatakan bahwa daya kritis menerima dan menyebarkan information adalah sebagai batu asah untuk terus mempertajam suara hati.

Kerena pada artikel 8, IM menjelaskan bahwa penerima informasi mempunyai kewajiban untuk menerima, mendengar dan menampung informasi, serta dikaji terlebih dahulu sebelum disebarkan demi meluhurkan martabat manusia.

==========================================

Saya menuliskan ini, bukan karena saya makhkuk bijaksana, sebab yang bijaksana adalah Allah sendiri. Manusia bertugas memperjuangkan kebjikasanaan, dalam sikap dan kata-kata.

Karena itu, saya menuliskan ini, agar saya dan yang sependat dengan saya selalu teringat dengan mata Pelajaran Agama Kelas II SMA, tetang manusia sebagai cintra Allah. Disitu dijelaskan, manusia harus terus memperjuangkan sikap bijaksana.

Benar kata Aristoteks bahwa manusia tidak pernah memiliki kebijaksanaan (philososphia), namun manusia adalah makhluk yang akan selalu memperjuangakan kebijaksanaan. Perjuangan manusia diarahkan pada nilai-nilai kebijaksanaan, kata-kata manusia dan tindakan diarahkan pada nilai-nilai kebijaksanaan.

Saya hanya berpikir begini. Lebih baik instropeksi diri saja, dari pada membuat sesuatu atau menyebarkan sesuatu yang tidak layak disebarkan.
Apalagi sampai "cetar membahan" kata syahrini.

Ambil nikmahnya saja, dari pada meproduksi kata yang serat hukum.

Syukuri saja, bahwa itu tidak menimpa kita.
Pahami saja, apa yang terjadi itu adalah hal yang saya harus hindari, karena manusia cendrung untuk berbuat salah. Cendrung untuk memberi penilian, cendrung untuk mengaitkan dengan hukum. Padahal tanpa disadari, dengan memberi komentar-komentar yang jauh dari sopan santun, adalah kekerasan verbal.

Saya masih ingat kata-kata klasik bahwa: kata-kata lebih kejam dari tindakan fisik.



Yah, tentu kita semua sepakat, bila ada yang saling peduli. Peduli bukan dgn meyebarkan kejadian yang telah menyiksa psikis, tetapi jadikan itu sebagai pembelajaran, atau. Hapuskan saja.

Peduli bukan dengan kata2 tajam, tetapi diamkan saja dalam Hati sambil menenun Doa kepada yang Kuasa, agar mereka diberi kekuatan untuk menyelesaikan persoalan itu.



Manusia cendrung menilai, tanpa berpikir panjang dan bercabang, termasuk saya.

Tidak semua manusia berani bertanya, mungkin saja ada motif dari semua kejadian yang tidak kita ketahui.



$ekali lagi, apresiasi bagi mereka yang peduli, tanpa meruncing permusuhan.
Peduli dengan langkah bijak,
Peduli dgan manjdikan norma dan martabat manusia dijungjungtunggikan.

Feliks Hatam/suaranusantarapost
KONDOM Adalah Bagian dari Martabat Manusia KONDOM Adalah Bagian dari Martabat Manusia Reviewed by www.surya.com on Agustus 29, 2018 Rating: 5

Tidak ada komentar:

VIEW

Diberdayakan oleh Blogger.