LETANGMEDIA

Membedah Semua Yang Terjadi Dengan Hati | Catatan Lepas BFH



Membedah Semua Yang Terjadi Dengan Hati
Catatan Lepas BFH*


rojoklodok.wordpress.com-Kematian itu mutlak. Hidup adalah anugrah. Memperjuangkan kehidupan pula, adalah mutlak.

Kehidupan adalah perjuangan. Perjuangan adalah hidup. Hidup tanpa perjuangan adalah mati.

Hidup adalah berkat. Karena kehidupan adalah berkat, maka setiap insan yang diperkenankan untuk hidup  terus berjuang memaknai berkat dalam setiap detikan jarum jam.

Berjuang atas hidup adalah keharusan. Keharusan untuk selalu mengobati kehausan.

Berjuang penuh berkat, agar yang lain tetap merasa diberkah. Berjuang selaras dengan semangat cinta akan yang lain, yang sama diciptakan-Nya.cropped-23032362_222940461576249_697280301774099278_n.jpg

Berjuang, dengan membuka mata hati, untuk terus memerhatikan hati yang lain.

Berjuang dengan adil, agar kebaikan dan keadilan dialami oleh setiap Yang Diciptakan-Nya.

Berjuang atas asas,  meninggikan nilai kemanusian.

Berjuang, membebaskan tangisan, menguatkan yang lemah, mendekati mereka yang ditinggalkan karena tak berdaya oleh kerikil-kerikil yang justru diciptakan oleh mereka yang sama-sama dipandang sebagai manusia.

Baca juga: Jatung Pisang dan semangat Obsequium

Sebab, hanya manusia yang mempunyai akal dan hati. Hanya manusia yang mempunyai hasrat lebih untuk saling menolong.

Kebajikan dari semua perjuangan yang berlandaskan asas adalah kesejahteraan, kebaikan umum, dan keadilan bersama.

Kebajikan itu pula dipahami secara menyeluruh, tidak hanya untuk manusia, tetapi untuk semua yang diciptakan-Nya.

Sebab semuanya, sama dan saling membutuhkan (dibutuhkan).

Karena manusia adalah makhluk istimewa. Manusia disitimewakan oleh Empuhnya kehidupan, karena memiliki akal dan hati. Manusia tidak sama sekali diistimewakan oleh sesamanya.  Itulah sebabnya, sesama manusia, sama-sama memikirkan apa yang perlu diperhatikan dan dibuat untuk saling menyelamatkan, untuk saling membagi kebaikan dan untuk saling menciptakan keadilan.

Baca Juga: Kampung Mati

Seseorang mungkin enggan, atau tidak tahu, apa yang sedang dipikirkan atau dibutuhkan oleh orang lain. Maka supaya tidak melakukan apa yang tidak diinginkan oleh orang lain, sempatkan diri untuk bertanya kepada yang lain. Ramaikan dalam saling tanya, yang penting tetap menjaga iklim damai, dan mengikat dengan etikat yang baik.

Tanpa tanya, mungkin akan menciptakan kemelaratan atau menelantarkan yang lain oleh  kata, bahkan oleh sikap yang telah dilakukan.

Yang lain, dengan ragam situasinya adalah perpustakaan hidup. Seluruh pertanyaan yang ada dalam akal sebelum bertindak demi membebaskan yang lain, sempatkan diri untuk duduk dan berdiri diantara yang laian. Lihat, cermati, konsepkan sesuai konteks mereka, lalu lakukan apa yang orang lain butuhkan. Supaya orang merasa dibebaskan. Sebab keadilan dan kesejahteraan itu sesungguhnya, buka menurut mereka yang menciptakannya, tetapi menurut mereka yang menerima dan merasakannya.

“Janganlah membenarkan pikirkan sendiri tentang orang lain, atau kebutuhan yang dibutuhkan oleh orang lain, sebelum kita menanyakan hal itu kepada orang lain”


“Janganlah pula pandai mengandaikan atau membandingkan orang lain dengan Orang lain, karena setiap orang diciptakan dengan kemampuannya masing-masing untuk memperjuangkan kehidupannya. Sebabnya, setiap orang membutuhkan cara yang berbeda untuk mempertahankan kehidupannya. Bahkah untuk menghidupi orang lain. Bukan sulit mengetahuinya, selain sempatkan diri untuk bertanya”


Catatan Lepas, di ujung gelas kopi  (FH/rojoklodok.wordpress.com


 


Membedah Semua Yang Terjadi Dengan Hati | Catatan Lepas BFH Membedah Semua Yang Terjadi Dengan Hati | Catatan Lepas BFH Reviewed by www.surya.com on Desember 05, 2017 Rating: 5

2 komentar:

VIEW

Diberdayakan oleh Blogger.