LETANGMEDIA

Katakan: Biarkan Orang-Orang Meragukan. Aku sekali-Kali Tidak

Untuk apa aku dilahirkan? Dengan apa aku

dibesarkan?



gundah yang layak diunggah setiap kesempatan. Itu rasa yang layak dipanaskan setiap masa. Rasa membakar raga, menggah jiwa yang mungkin tidur, atau ditidurkan. Rasa atau mungkin hasrat untuk mengalahkan ojehan, atau bahkan ejekan. Ejekkan yang mungkin mematikan langkah, syukur bila sebatas meragukan langkah. Ejekkan, bukan soal apalagi masalah dalam melangkah. Namun cara merespon dapat menjadi masalah. Bialah. Katakanlah itu. Kepalkan tangan pada dada. Nikmati irama jantung. Katakan. Biarkanlah orang-orang meragukkan tetang siapa aku. Aku sekali-kali tidak. Katakan. Biarkanlah orang-orang menyerah. Aku sekali-kali tidak. Manusia dilahirkan untuk berjuang, bukan pasrah bila dibilang salah. Bukan pasrah, bila dikatakan gagal. Bukan pasrah bila diejek. Semua itu adalah vitamin yang menyeburkan tekat untuk melekatkan daya juang. Katakan.

Biarkan orang-orang membenci ataupun menghina. Aku sekali-kali tidak. Api bila dipadamkan dengan api, akan menjadi api yang terus menyala. Padamkanlah dengan air. Bila benci menyala, teteskanlah air diatasnya.


Lihatlah…….gumpalan debu yang menempel didedaunan, atau ditelapak kaki. Mustahil bila dibersihkan dengan debu. Lihatlah kebijaksanaan hujan, yang mengusap debu, tanpa merusak kaki ataupun daun, atau benda-benda lain yang tertempel debu.

Katakanlah. Aku dilahirkan untuk berjuang dalam semua dinamika, tanpa harus malu bila dibilang aku tak sanggup. Sebab aku dilahirkan dan dibesarakan dalam belaian seorang ibu dan ayah. Dibesarkan untuk berjuang. Sebagaimana ayah dan ibu berjuang menbesarkanku.

Katakanlah.

Lebih baik sosialisasi diri daripada terus mengisolasi diri.

FH. Catatan Subu (19/03/2018. Jam.04.44
Katakan: Biarkan Orang-Orang Meragukan. Aku sekali-Kali Tidak Katakan: Biarkan Orang-Orang Meragukan. Aku sekali-Kali Tidak Reviewed by www.surya.com on Maret 19, 2018 Rating: 5

Tidak ada komentar:

VIEW

Diberdayakan oleh Blogger.